Apa Strategi Menghadapi Tantangan Pasar Global?

Seiring berjalannya waktu, aktivitas ekonomi di pasar global semakin sulit. Hal ini menjadi tantangan tersendiri untuk perekonomian negara-negara di dunia. Dalam menghadapi tantangan ini, sistem ekonomi kreatif diyakini sebagai solusi alternative yang mampu menggantikan sistem ekonomi yang berjalan saat ini. Potensi Indonesia yang kaya akan budaya dan jumlah penduduk yang tinggi akan mendukung berkembangnya ekonomi kreatif (Daulay, 2018).

Bagaimana Pelaksanaan Strateginya?

       Salah satu strategi yang dapat diterapkan dalam pengembangan ekonomi kreatif adalah dengan mengkolaborasikaan kearifan lokal yang dimiliki suatu wilayah dengan sistem E-Commerce. Pelaksanaannya akan terintegrasi dengan model Triple Helix yang didalamnya mencakup Pengusaha, Akademisi, dan Pemerintah. Ekonomi kreatif yang dikembangkan dengan kearifan lokal akan bersifat berkelanjutan dan menguntungkan dari segi ekonomi serta lingkungan. Matondang (2018), menyebutkan adanya nilai-nilai universal yang terkandung dalam kearifan lokal memberikan peluang dalam pengembangan kearifan lokal menjadi industry kreatif yang bernilai ekonomi tinggi.

       Dalam mengembangkan ekonomi kreatif tersebut, terdapat empat kunci utama yakni budaya, kreativitas, teknologi, dan pihak terkait. Artinya strategi dalam mengembangkan ekonomi kreatif akan efektif jika keempat komponen ini dapat dikolaborasikan. Pengembangan Ekonomi Kreatif berbasis kolaborasi kearifan lokal dan sistem E-Commerce yang terintegrasi model Triple Helix ini telah mencakup 4 komponen utama tersebut. Dalam mengusung budaya konsep yang diambil adalah kearifan lokal. Untuk teknologi telah terintegrasi dengan penggunaan sistem E-Commerce. Kemudian untuk kreativitas dan pihak terkait telah tergabung pada Triple Helix.

        Saat ini E-commerce telah menjadi budaya yang tak terpisahkan dari aktivitas ekonomi dan bisnis. Konsep pemasaran yang luas dapat meningkatkan produktivitas pelaku usaha bisnis. E-Commerce memberikan kemudahan dan memiliki peran penting dalam pengembangan ekonomi kreatif. Untuk mendukung penggunaan E-Commerce ini, Kardiman (dalam Daulay, 2018) menyebutkan bahwa untuk mendorong berkembangnya sayap para pembisnis industry kreatif, perlu intervensi beberapa pihak dalam Model Triple Helix mencakup A (academian/pihak akademisi perguruan tinggi), B (businessman/pelaku bisnis), dan G (government/pemerintah).

        Dengan adanya kolaborasi empat komponen yang terangkum dalam kearifan lokal, E-Commerce, dan model Triple Helix maka pengembangan ekonomi kreatif di era tantangan pasar global akan semakin efektif dan efisien. Nantinya, ekonomi kreatif di Indonesia mampu berkembang dengan pesat sehingga Indonesia mampu bersaing di pasar global.

Referensi

Daulay, Z. A. A., 2018. Strategi Pengembangan Ekonomi Kreatif dengan Metode Triple Helix (Studi pada UMKM Kreatif di Kota Medan). Tansiq, I(2), pp. 169-190.

Matondang, K. A., 2018. Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis Kearifan Lokal Besiang Air dalam Meningkatkan Pendapat Penganyam (Studi Kasus di Kecamatan Sei Kepayang Barat). NIAGAWAN, VII(3), pp. 180-184.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url