Contoh Esai Ilmiah di Bidang Ekonomi



Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis Kolaborasi Kearifan Lokal dan Sistem E- Commerce yang Terintegrasi Model Triple Helix Sebagai Strategi Menghadapi Tantangan  Pasar Global

Seiring berjalannya waktu, aktivitas ekonomi di pasar global semakin sulit. Hal ini menjadi tantangan tersendiri untuk perekonomian negara-negara di dunia. Dalam menghadapi tantangan ini, sistem ekonomi kreatif diyakini sebagai solusi alternative yang mampu menggantikan sistem ekonomi yang berjalan saat ini (Syarif & Azizah, 2015; Daulay, 2018). Potensi Indonesia yang kaya akan budaya dan jumlah penduduk yang tinggi akan mendukung berkembangnya ekonomi kreatif (Daulay, 2018). Bidang ekonomi kreatif ini juga memiliki kontribusi besar terhadap ekonomi suatu negara di pasar global.

Di Indonesia, menurut Data Badan Pusat Statistik (2014), sektor ekonomi kreatif tumbuh sebesar 5,76 persen dengan nilai tambah pada PDB nasional mencapai tujuh persen atau Rp 641,8 triliun. Penyerapan tenaga kerja pada industri kreatif mencapai 10,7 persen dari angkatan kerja nasional dan aktivitasnya mencapai 5,7 persen dari total ekspor nasional atau sebesar Rp 118 triliun. Adanya hal ini, menuntut Indonesia sebagai sebagai negara berkembang untuk mendorong perkembangan ekonomi kreatif untuk menggerakkan dan memajukan perekonomian dengan memanajemen sumber daya yang ada secara efisien (Koswara & Robbi, 2017).

Untuk mendorong pengembangan ekonomi kreatif ini memerlukan strategi yang efektif agar mampu berkontribusi dalam menghadapi tantangan pasar global. Dalam hal ini, penulis menawarkan gagasan Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis Kolaborasi Kearifan Lokal dan Sistem E-Commerce yang Terintegrasi Model Triple Helix Sebagai Strategi Menghadapi Tantangan Pasar Global.

Strategi Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis Kolaborasi Kearifan Lokal dan Sistem E-Commerce yang Terintegrasi Model Triple Helix dalam Menghadapi Pasar Global


Dalam pengembangan ekonomi kreatif tentunya memerlukan strategi agar pelaksanannya dapat efektif. Salah satu strategi yang dapat diterapkan adalah dengan mengkolaborasikaan kearifan lokal yang dimiliki suatu wilayah dengan sistem E-Commerce. Pelaksanaannya akan terintegrasi dengan model Triple Helix yang didalamnya mencakup Pengusaha, Akademisi, dan  Pemerintah. Ekonomi kreatif yang dikembangkan dengan kearifan lokal akan bersifat berkelanjutan dan menguntungkan dari segi ekonomi serta lingkungan. Kearifan lokal diartikan sebagai intervensi karya budaya dan evolusi budaya yang menggambarkan keunikan pada suatu wilayah (Aryo, 2011; Matondang, 2018). 

Matondang (2018), menyebutkan adanya nilai-nilai universal yang terkandung dalam kearifan lokal memberikan peluang dalam pengembangan kearifan lokal menjadi industry kreatif yang bernilai ekonomi tinggi. tentunya pengembangan dilakukan dengan tambahan kreativitas, inovasi, dan teknologi. Keragaman sosial budaya yang meenyebar di setiap wilayah akan menjadi pondasi kuat dalam mengembangkan industry kreatif. Ide kreatif dalam budaya lokal dapat ditransformasikan menjadi produk budaya. Untuk mengubah potensi produk budaya ini menjadi bernilai jual tinggi, tentunya memerlukan kreativitas dengan sentuhan teknologi yang didukung oleh pihak-pihak terkait.

Dalam mengembangkan ekonomi kreatif yang telah disampaikan di atas, terdapat empat kunci utama di dalamnya yakni budaya, kreativitas, teknologi, dan pihak terkait. Artinya strategi dalam mengembangkan ekonomi kreatif akan efektif jika keempat komponen ini dapat dikolaborasikan. Pengembangan Ekonomi Kreatif berbasis kolaborasi kearifan lokal dan sistem E-Commerce yang terintegrasi model Triple Helix ini telah mencakup 4 komponen utama tersebut. Dalam mengusung budaya konsep yang diambil adalah kearifan lokal. Untuk teknologi telah terintegrasi dengan penggunaan sistem E-Commerce. Kemudian untuk kreativitas dan pihak terkait telah tergabung pada Triple Helix.

Saat ini E-commerce telah menjadi budaya yang tak terpisahkan dari aktivitas ekonomi dan bisnis. Konsep pemasaran yang lebih luas dan nyaman dapat meningkatkan produktivitas pelaku usaha bisnis. E-Commerce memberikan kemudahan dan memiliki peran penting dalam pengembangan ekonomi kreatif. Penggunaan E-Commerce akan membantu memberikan informasi kepada konsumen, memfaslitasi aktivitas jual beli dan memudahkan dalam melakukan komunikasi bisnis (Romdoni & Ruhiawati, 2019). Untuk mendukung penggunaan E-Commerce ini, Kardiman (dalam Daulay, 2018) menyebutkan bahwa untuk mendorong berkembangnya sayap para pembisnis industry kreatif dan munculnya pionir-pionir baru, perlu intervensi beberapa pihak dalam yang terangkum dalam Model Triple Helix mencakup A (academian/pihak akademisi perguruan tinggi), B (businessman/pelaku bisnis), dan G (government/pemerintah).

Dengan adanya kolaborasi empat komponen yang terangkum dalam kearifan lokal, E-Commerce, dan model Triple Helix ini maka pengembangan ekonomi kreatif di era tantangan
pasar global ini akan semakin efektif dan efisien. Nantinya, ekonomii kreatif di Indonesia akan mampu berkembang dengan pesat sehingga Indonesia mampu bersaing di pasar global dengan menghalau berbagai tantangan yang semakin sulit. Harapannya perekonomian Indonesia terus tumbuh, memiliki posisi baik di pasar global, dan Indonesia menjadi negara maju.

Simpulan

Pengembangan Ekonomi Kreatif berbasis kolaborasi kearifan lokal dan sistem E- Commerce yang terintegrasi model Triple Helix merupakan salah satu strategi yang efektif dalam menghadapi tantangan pasar global. Pengembangan ini mencakup empat komponen utama yang sangat diperlukan dalam pertumbuhan ekonomi kreatif. Harapannya pengembangan ekonomi kreatif dengan sistem ini dapat diterapkan di seluruh wilayah Indonesia dan mampu mendukung Indonesia dalam menghadapi tantangan pasar global.

Referensi

Daulay, Z. A. A., 2018. Strategi Pengembangan Ekonomi Kreatif dengan Metode Triple Helix (Studi pada UMKM Kreatif di Kota Medan). Tansiq, I(2), pp. 169-190.

Koswara, I. & Robbi, F. A. T., 2017. Pengembangan Sektor Ekonomi Kreatif Melalui Strategi Branding Creative City Forum (BCCF) dalam Menghadapi Tantangan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). DIALEKTIKA, IV(1), pp. 1-17.

Matondang, K. A., 2018. Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis Kearifan Lokal Besiang Air dalam Meningkatkan Pendapat Penganyam (Studi Kasus di Kecamatan Sei Kepayang Barat). NIAGAWAN, VII(3), pp. 180-184.

Romdoni, M. Y. & Ruhiawati, I. Y., 2019. Pengembangan Ekonomi Kreatif Emping Desa Kamasan Menggunakan Sistem E-Commerce. Jurnal of Innovation and Future Technology (IFTECH), I(2), pp. 178-184.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url