KETAHANAN PANGAN DAN AGRIBISNIS

HUBUNGAN KETAHANAN PANGAN DAN AGRIBISNIS

1. Peran Petani dalam Pembangunan 

Sektor pertanian memegang peranan penting dalam pembangunan. Peran penting sektor pertanian tersebut menjadikan pembangunan pertanian sebagai prioritas setiap langkah pembangunan (Mulyaningsih dkk,. 2018). Peranan sektor pertanian yang begitu penting dan adanya pembangunan pertanian ini tentunya tidak bisa terlepaskan dari adanya pelaku utamanya, yakni petani. Secara sederhana, petani memiliki tugas utama sebagai penggarap lahan dan sebagai manajer.

Petani sebagai penggarap lahan, artinya petani menjadi aktor yang mengelola tanah,  merawat tanaman, hingga proses pemanenan. Sedangkan, petani sebagai manajer, artinya petani yang memanajemen sebuah usatani agar dapat mengefisienkan input dan mengoptimalkan output, atau dapat dikatakan bahwa sebuah usahatani dapat menghasilkan kuantitas yang maksimal dan berkualitas tinggi.

Petani yang memiliki kemampuan unggul dan kompetitif akan dapat meningkatkan produktivitas pertanian. Kemampuan petani dalam menyediakan hasil pertanian yang mencukupi akan mampu menunjang adanya pembangunan yakni menciptakan adanya ketahanan pangan nasional. Bahkan, untuk meningkatkan kemampuan petani ini, pemerintah ataupun lembaga tertentu akan mengadakan pemberdayaan untuk petani.

Jika dilihat dari pemaparan tersebut terlihat jelas akan besarnya peran petani dalam sektor pertanian. Selain itu, karena petani merupakan pelaku utama usahatani, maka petani akan berperan menjadi subjek atau pelaku dalam pembangunan. Atau juga dapat disebut sebagai agen pelaksana pembangunan yang akan berperan dalam tercapainya ketahanan pangan nasional

2. Petani sebagai Mitra Sejajar dengan Stakeholder Agribisnis

Stakeholder agribisnis adalah pemangku kepentingan dalam agribisnis, seperti pemerintah, lembaga swasta, penyuluh lapang, peneliti, mahasiswa dll. Petani dengan stakeholder ini perlu adanya keterkaitan yang erat dan menjadi mitra yang sejajar. Seperti diketahui bahwa antara petani dengan stakeholder agribisnis sama-sama memiliki tugas masing-masing yang ltentunya untuk mencapai adanya ketahanan pangan nasional.

Petani disini akan menjadi pelaksana dalam program-program pemberdayaan yang diadakan oleh pemerintah, lembaga swasta, maupun penyuluh pertanian. Stakeholders agribisnis akan membantu petani agar mampu melakukan usahatani dengan menerapkan prinsip mengefisienkan input dan mengoptimalkan output. Dalam hal ini perlu adanya kerjasama yang baik sebagai mitra yang sejajar antara petani dan stakeholder agribisnis sehingga dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan tercapainya ketahanan pangan nasional. 

Namun, peran petani sebagai mitra sejajar dengan stakeholder ini, tidak hanya terfokus pada pemenuhan produktivitas saja tetapi juga adanya pemahaman konsep ketahanan pangan dengan beragam bahan pangan. Selain itu, karena petani sebagai mitra sejajar stakeholder agibisnis maka petani akan diajak untuk menentukan keputusan ketahanan pangan. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mencapai ketahanan pangan nasional.

3. Peran Komunikasi Agribisnis dalam Mencapai Ketahanan Pangan Nasional

Komunikasi dalam bidang pertanian khususnya agribisnis sangatlah penting. Komunikasi agribisnis ini berarti mengenai bagaimana pesan yang disampaikan oleh stakeholder agribisnis dapat diterima dan dipahami oleh petani. Disini biasanya yang berperan sebagai pemberi informasi adalah penyuluh pertanian, mereka akan melakukan komunikasi  dengan petani mengenai permasalahan yang dihadapi petani ataupun berbagai imformasi yang belum dipahami oleh petani sebelumnya. 

Dalam komunikasi agribisnis ini ada banyak aspek yang harus diperhatikan oleh  penyuluh pertanian seperti isi informasi, latar belakang petani dll. Hal ini agar komunikasi dapat berjalan efektif dan petani dapat  menerima berbagai informasi yang disampaikan  penyuluh. Tentunya tujuan adanya komunikasi agribisnis ini adalah agar petani dapat menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi serta memiliki kemampuan usahatani yang lebih memadai, sehingga petani mampu mengefisienkan input dan mengoptimalkan output.

Kerjasama petani dan penuluh tentunya sangat diperlukan, agar pelaksanaan usahatani dapat sesuai yang diharapkan yakni dengan memperhatikan prinsip-prinsip agribisnis. Dengan adanya pemaparan tersebut maka apabila usahatani mampu menghasilkan produk pertanian yang maksimal dengan kualitas terbaik akan tersedianya bahan pangan yang memadai sehingga mampu mencapai ketahanan pangan nasional. Hal itu membulktikan adanya peran penting komunikasi agribisnis dalam mencapai ketahanan pangan nasional.

DAFTAR PUSTAKA

Mulyaningsih dkk,. 2018. Partisipasi Petani pada Usahatani Padi, Jagung, dan Kedelai Perspektif Gender. Jurnal Penyuluhan. Vol 14(1). Hal 145-158



Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url